Rabu, 29 Mei 2013

Pengalaman dan arti sebuah Survival.

Pada pertengahan bulan Mei 2013, saya dan sahabat saya berencana untuk melakukan pendakian gunung yang berada di Semarang, yaitu Gunung Ungaran. Namun akibat kelalaian, kami pun tidak melihat dan membaca sebuah penunjuk arah yang tertera di Base Camp, dan alhasil kami pun melewati jalur yang salah. Setelah melakukan pendakian di jalur yang salah, di Jalur yang salah ini pada mulanya memang mempunyai track yang cukup enak dan nyaman, tidak terlalu terjal dan tidak berdebu, namun di pertengahan jalan track pun berubah menjadi janggal, yaitu dengan adanya sarang laba-laba di tempat lewatnya track tersebut, secara logika itu kurang masuk akal, karena, bagaimana bisa ada  sarang laba-laba yang membentang di tengah jalur pendakian. Seharusnya hal tersebut tidak ada, karena banyak pendaki yang seharusnya aktif melewati jalur tersebut. Mulai dari sini lah perjalanan kami terasa berat, jalur mulai sudah tidak tampak dan pada pertengahan jalur cukup terjal dan gembur, sehingga sulit untuk didaki. Kami berusaha untuk menghubungi Base Camp dan apadaya, sinyal pun hanya kecil yang kami dapatkan dan pihak dari basecamp pun tidak paham dengan posisi di mana kami berada. Perjalanan mulai sulit dan terjal, waktu itu sudah menunjukan pukul 21:00, dan kami msih melakukan perjalanan untuk mencari tempat peristirahatan yang luas, agar tenda yang kami bawa bisa didirikan di tempat tersebut, dan karena pengalaman itu, kali ini saya akan membahas tentang Survival di alam luar (Out door):

Yang dimaksud dengan Survival adalah kelangsungan hidup seseorang dimana seseorang itu tidak mendapat/menerima fasilitas/pelayanan yang sempurna/semestinya secara teratur kerena adanya pengaruh atau masalah yang timbul pada waktu itu. Dengan demikian kelangsungan hidup seseorang itu sangat tergantung pada kamampuan dirinya sendiri untuk mempertahankan hidupnya. Survival secara umum diartikan sebagai kemampuan mempertahankan hidup dalam keadaan kritis. Survival secara umum diartikan sebagai kemampuan mempertahankan hidup dalam keadaan kritis. Kemampuan mempertahankan diri tergantung pada sikap mental, pengetahuan dan ketrampilan.
Survival Guide Book
Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang gagal dalam bersurvival antara lain :
Rasa kesunyian
Rasa putus asa atau perasaan sudah tidak ada harapan lagi.
Rasa jemu terhadap lingkungan/ situasi
Kebutuhan jasmani, seperti rasa lapar, haus dan lain-lain. Yang dapat menipu diri sendiri, sehingga mental menjadi lemah.
Sikap Mental
Sikap Mental yang dimaksud tercermin seperti dalam buku “Komando Para” ialah:
S : Sadarilah sungguh- sungguh situasimu
U : Untung malang tergantung ketenangan
R : Rasa takut dan panik harus kau kuasai
V : Vakum/kosong, isilah dengan segera
: Ingatlah dimana kau berada
V : Viva/hidup, hargailah dia
A : Adat istiadat setempat patut ditiru
L : Latihlah dirimu dan belajarlah selalu
Selanjutnya perlu patokan untuk bertindak yang mengikuti hal-hal sebagai berikut :
S : Sit/duduk, hentikan langah anda jika anda ragu-ragu
T : Thinking/ berpikir, mulailah untuk berpikir dengan tenang
O : Observasi/ penelitian,pengamatan pada lingkungan sekitar
P : Planning/ rencana, mulai membuat rencana selanjutnya 

Lima faktor utama dalam survival di alam bebas :
1.Pengetahuan tali temali (pionering)
2.Memenfaatkan peralatan yang dibawa dan yang ada di alam
3.Pengetahuan peta dan kompas
4.Menguasai tanda-tanda alam
5.Pertolongan Pertama

Penguasaan kemampuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup sangatlah penting jika pada saat mengadakan petualangan di alam bebas terjadi keadaan darurat. Dari beberapa macam faktor yang memberikan semangat juang dalam mengatasi berbagai kesulitan yang muncul, faktor yang menjadi pegangan utama dalam menghadapi situasi krisis – antara mati dan hidup – adalah semangat dan tekad yang tinggi untuk hidup, sikap yang tenang dan menggunakan akal untuk menganalisis keadaan. Beberapa faktor lain yang perlu di ketahui, adalah :

A. Bahaya di hutan
Ancaman besar dalam keadaan survival adalah menghadapi kemerosotan mental. Bahaya yang lain antara lain menghadapi penyakit akibat bakteri dan parasit, menghadapi bahaya dari semua jenis kehidupan binatang dan menghadapi tumbuhan yang beracun.

B. Perjalanan di hutan
Beberapa lintasan jalan di hutan dari satu lembah ke lembah lain atau melewati punggung bukit dan gunung dapat berupa jalan bekas binatang, jalan orang mencari kayu atau jalan pemburu binatang. Untuk melakukan perjalanan menerobos hutan di perlakukan kemampuan mengenal jalan binatang malam, penengalan sifat-sifat medan, dan tipe hutan tropik, pengenalan ciri-ciri daerah yag sering di rambah penduduk, serta pengenalan hubungan antara jenis pohon dengan kondisi tanah. 

C.Tempat perlindungan
Persyaratan minimal memilih lokasi untuk tempat berlindung (tempat bermalam) adalah adanya perlindungan alam terhadap cuaca dan kehidupan binatang. Tempat perlindungan yang digunakan dapat dibuat dari peralatan yang di bawa dan bahan-bahan sekitar atau menggunakan yang sudah tersedia di alam misal gua, cerukan batu atau pohon tumbang atau biasa kita sebut dengan BIVAK, Bivak yaitu tempat berlindung atau berteduh untuk sementara atau dalam keadaan darurat.
Membuat bivak bertujuan untuk melindungi diri dari faktor-faktor alam seperti hujan, panas dan dingin. Bivak kata lainnya adalah tenda darurat yang di buat seminim mungkin dan bisa menggunakan ponco(mantrol, pohon beserta daun-daun yang telah tumbang, ranting-ranting dan kayu yang kering. Yang perlu diperhatikan dalam membuat bivak adalah :

-Jangan mendirikan bivak di puncak bukit

-Jika pada lereng, sebaiknya bivak di dirikan tegak lurus dengan lereng
-Jangan mendirikan bivak di bekas aliran sungai yang kering
-Jangan ditempatkan yang becek/banjir ( jalan air di waktu hujan)
-Hindari tempat yang berangin keras/kencang
-Usahakan dekat dengan sumber air dan tumbuh-tumbuhan yang bisa di makan
-Usahakan tidak mendirikan bivak di semak-semak, jika terpaksa, maka dibersihkan terlebih dahulu.
-Disarankan jangan mendirikan bivak di bawah pohon besar dan melawan arah angin.


D. Membuat api
Dari berbagai macam cara menyalakan api (selain dengan korek api), seseorang yang senang bertualang di hutan perlu menguasai satu cara sampai mahir pembuatan bunga api. Adanya api pada malam hari di tempat perlindungan akan memberikan ketenangan moril dan mencegah gangguan binatang buas.

 Selain itu asapnya juga mengusir semua jenis serangga. Api juga di pergunakan untuk memasak makanan agar lebih aman dan lebih membangkitkan selera. Banyak cara yang sangat sederhana tapi efektif untuk memasak makanan berupa tumbuhan atau binatang hutan.

E. Mencari air
Mencari air di hutan hujan tropis bukanlah masalah yang sulit. Yang perlu diketahui dengan baik adalah cara mencari tempat atau tumbuh-tumbuhhan yang mengandung air dan cara memurnikan atau mensterilkan air. Air sebagai kebutuhan pokok utama yang diperoleh dari sumber manapun, setelah di murnikan atau disterilkan harus dimasak untuk menghindarkan diri dari gangguan pencernaan akibat adanya kuman-kuman atau bakteri-bakteri penyakit perut. Air dapat dibedakan , antara air yang perlu dimurnikan dan yang langsung dapat diminum.
Jenis air yang dapat langsung diminum :
 -Berasal dari mata air (sengai kecil)
-Air sumur
-Tampungan air hujan
-Air dalam tanaman ( tanaman rambat, air buah kelapa)
-Jenis air yang harus dimurnikan terlebih dahulu :
-Air yang tergenang
-Air sungai besar
-Air yang didapatkan dengan menggali pasir

Berikut beberapa cara untuk mendapatkan air :
Pada Tanaman
1. Tanaman yang berbatang lunak, seperti batang randu muda keluar airnya bila bagian atas dipotong
2. Tanaman menjalar, seperti rotan muda dengan cara memotongnya
3. Pohon bambu yang masih muda
4. Pelepah enau dan nipah
5. Bunga kantung semar
6. Pohon pisang

Di pegungungan

1. Menggali bekas aliran sungai
2. Lumut diperas
3. Tumbuhan basah lainnya
4. Mengumpulkan embun
5. Menampung air hujan dengan plastic atau ponco
6. Menggali lubang yang kemudian ditimbun dengan daun-daunan yang masih basah dan dibawahnya di letakkan plastic yang bersih, usahakan jangan terkena sinar matahari secara langsung.
Sepanjang pantai
Galilah pasir ditempat yang keliahatan lembab. Dan ingat, kita tidak menemukan air tawar tetapi dapat disaring dengan pasir.

F. Mencari makanan
Makanan merupakan kebutuhan pokok yang kedua setelah air. Banyak makanan ( buah-buahan, daun-daunan, akar dan berbagai jenis binatang) yang dengan mudah dapat diperoleh di hutan hujan tropik . Yang penting adalah mengetahui bagaimana caranya memperoleh dan mengolah makanan itu, agar dapat tetap bertahan hidup di hutan dan terhindar dari berbagai macam buah atau tumbuhan yang berbahaya.
Ragam dan jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan bisa diidentifikasikan sbb :
1)bagi tumbuhan yang dikenal atau lazim dimakan dapat dimanfaatkan langsung. Misal umbi, daun atau buahnya
2)bagi tumbuhan yang tidak dikenal, salah satu tandanya adalah dengan melihat apakah pada tumbuhan tersebut ada bekas gigitan binatang. Bila ada, tumbuhan tersebut dapat dimanfaatkan.
3)Bila masih ragu, untuk mengetahui tumbuhan itu beracun atau tidak, maka dapat dicoba dengan menggoreskan pada tangan atau anggota badan yang sensitif. Bila gatal dan menyengat, jangan dimakan!
4)Untuk tumbuhan yang memiliki rasa pahit, asam, untuk mencobanya kita jilat dengan ujung lidah. Jika rasanya seperti itu ditinggalkan
5)Tumbuhan yang daunnya tidak beraturan atau membentuk segmen, seperti daun karet, sebaiknya dihindari.
6)Khusus untuk jamur, bila tidak paham betul, hindarilah makan jamur sembarangan
G.Tips untuk menghindari tumbuhan beracun
menghindari tumbuhan yang berwarna mencolok
tumbuhan yang bergetah putih susu, kemerahan atau kehitaman dan seringkali membuat gatal
daun dan batang tumbuhan yang berbulu juga perlu dihindari
tumbuhan beracun bila dicicipi akan menimbulkan rasa panas dan pahit
jangan memakan satu jenis tumbuhan terlalu banyak
Selain tumbuhan, hewan juga dapat dimanfaatkan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dari hewan :
1)hewan buas dan mengandung bisa, misal : macan, singa, ular, kalajengking, tawon, dll
2)hewan yang bisa menimbulkan alergi
3)hewan yang berbau khas dan menyengat. Misal : celurut, sigung
H. Membaca jejak
Seringkali bila berada di dalam hutan mengalami kesulitan untuk menentukan arah sehingga “merasa” tersesat. Salah satu cara untuk menghadapi situasi semacam itu adalah menguasai cara membaca jejak. Kemahiran membaca jejak binatang juga bermanfaat untuk mengetahui ke arah mana binatang itu berjalan, berapa jumlahnya dan kemungkinan adanya jenis tumbuhan atau buah-buahan tertentu yang menjadi makanan binatang itu. Selain dipengaruhi oleh faktor kemampuan diri sendiri, keberhasilan membaca jejak juga dipengaruhi oleh keadaan jejak itu sendiri dan kondisi medan yang di hadapi.

Itulah beberapa tips jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di alam luar. Semoga Ilmu yang didapatkan bisa berguna dan bermanfaat. - Angga Visca

10 komentar:

hermanfelanitandjung mengatakan...

Great Writing Ngga. I think this could be very useful for those who join OMT 2. Please post this on the IP facebook group too.

Well done

Herman

Khania Nirmala mengatakan...

:) ... Dlu aku belajar cara survival kyk gni gegara aktif jd anak pramuka yg suka keluar masuk hutan

Revans Blog mengatakan...

ingat masa2 pramuka dulu Sobat.,
mantap nih artikelnya.,
Rasa kesunyian., setuju banget dg poin yg ini Sobat.,
Menurut Saya ini sangat mempengaruhi keadaan seseorang.,

Anonim mengatakan...

artikelnya panjang dan kumplit banget.
dari dulu ane pengen sekali bisa kempng dihutan, tapi belum kesampean.
dan ternyata diartikel ini dibahas, ada banyak hal yang harus dipersiapkan supaya tetap bertahan.
makasih sob infonya

Anggavisca.blogspot.com mengatakan...

thank you all for the comments :)

@Mr.Herman : thankyou sir, this is just lil'bit my knowledge about survival, there must be more added the others technic by the others expert.

@mbak khania: makasih mbak, ayolah masuk2 hutan lagi, seru hlooo

@revans blog: Thankyou bro revans, benar, keadaan seseorang sangat mempengaruhi diri sendiri, tidak hanya diri sendiri, mungkin bisa mempengaruhi teman2nya saat juga dalam kondisi survival. Positiv atmosphere harus diciptakan disituasi genting seperti ini.

@ayu : iya sama-sama, semoga bermanfaat :)

Bursa Loker mengatakan...

wew...bisa diprakytekin kalo kita tersesat di hutan nih

Vicky mengatakan...

very useful. besok pas aku tersesat di hutan dan gunung, atau apapun, aku langsung buka blog ini :D wkwkwk

Unknown mengatakan...

bagus bagus buat tambah tambah pengalaman

Faster Maths mengatakan...

Awesome blog. Good looking...Visit: Faster Maths

Anggavisca.blogspot.com mengatakan...

@vicky : Thankyou mami vicky :P yang penting sebelum melakukan perjalanan apapun harus berdoa dulu, tersesat di hutan itu gak enak..asli~

@galuh : thanks bradd dah selo mampir blog gw, yaa, semoga bisa menambah ilmu..amin

@FasterMath : Thankyouu, okeee..tunggu ya bro~ meluncur~