Selasa, 20 November 2012

Pendakian Gunung Dari Masa Ke Masa


Pendakian gunung, kegiatan yang banyak disukai dari berbagai kalangan sehingga banyak bermunculan nama - nama dan panji - panji yang di Indonesia kebanyakan berlabel Pecinta Alam. Kegiatan pendakian gunung telah dilakukan sejak ribuan tahun yang lalu, bahkan menurut kisah pewayangan, Mahabarata, mendaki gunung telah dilakukan.


Pandawa Lima yang terdiri dari Sadewa, Nakula, Arjuna, Bima dan Yudhisthira, beserta istri mereka Draupadi, mendaki gunung Mahameru untuk mencapai puncaknya.

Dalam sejarah dunia, pendakian gunung tertinggi pertama kalinya terjadi dengan pencapaian puncak Everest oleh Sir Edmund Hillary, pendaki gunung asal New Zealand dan Tenzing Norgay, seorang sherpa [ Pemandu atau porter di pegunungan Himalaya berasal dari bangsa Tibet ] asal Tibet pada tahun 1953.

Keinginan manusia untuk mendaki gunung sebelumnya sudah muncul pada abad 19, ketika orang - orang Swiss ( The Alps ) mulai mendaki gunung - gunung untuk mencapai puncaknya, dan Edward Whymper, seorang berkebangsaan Inggris, adalah orang yang pertama berhasil mencapai puncak gunung Matterhorn pada tahun 1865.

Sejak saat itu, banyak ekspedisi - ekspedisi untuk mencapai puncak - puncak gunung di dunia. Klub pendakian gunung Alpine Club dari Inggris telah melakukan lebih dari 600 ekspedisi semenjak Alpine Club didirikan pada tahun 1857.

Tercatat dalam Russian Mountaineering Federation, bahwa telah dilakukan 48 ekspedisi untuk mencapai puncak - puncak Himalaya pada tahun 1994 - 1998. Di Indonesia sendiri tercatat 145.151 orang yang mendaki gunung Gede Pangrango, Jawa Barat pada tahun 1996 - 2000.

Dijelaskan pula dalam Diktat Sekolah Manajemen Ekspedisi Wanadri 2000 bahwa hampir semua perguruan tinggi atau SLTA mempunyai kelompok - kelompok penggiat alam terbuka. Secara perorangan maupun berkelompok mereka mengembangkan segi petualangan, segi ilmu pengetahuan, segi olahraga, segi rekreasi dan segi wisata.Disalah satu SMA Negri di Jogjakarta, yaitu SMA N 4 Jogjakarta juga mempunyai kegiatan unit pelajar pecinta alam yang biasa disebut dengan BHA (Bhissak Hiking Association). Di dalam lingkup BHA juga diajarkan bagaimana untuk bisa mencintai alam dan menghargai alam. tidak hanya itu, di BHA pula ilmu pengetahuan juga dikembangkan.

Perkembangan ini dilakukan secara luas baik hanya mencakup satu segi saja ataupun secara berkaitan ( misalnya mendaki gunung untuk melakukan petualangan saja, olahraga saja, atau untuk olahraga, rekreasi dan wisata ) yang mengembangkan segi ilmu pengetahuan dan segi petualangan.