Senin, 09 April 2012

Belanda di antara Multikulturalisme, toleransi, kreatif dan inovatif. [Lomba NESO]

Tulips Windmill
Negara Belanda, siapa yang tidak kenal dan ingin pergi kesana? hmm....yaaa! tentu saja semua ingin pergi ke Belanda walaupun sekedar untuk refreshing, liburan ataupun untuk menuntut ilmu sekalipun. Negara yang selalu diidentikan dengan bunga tulip ini sangat dibudidayakan oleh masyarakatnya di sana, sehingga tentu saja bisa menjadi salah satu nilai komoditi ekspor yang cukup bisa dibanggakan sebagai pendongkrak faktor ekonomi di Belanda. Negara yang juga terkenal dengan kincir anginnya ini juga telah banyak menciptakan banyak "mesin-mesin" perintis ilmu pendidikan karena, warga belanda telah terbiasa untuk saling untuk berdiskusi akan suatu masalah terkait dengan ilmu dan itu tentu saja mendorong para mahasiswanya untuk mendatangkan ide-ide kreatif dan inovatif serta memberikan suatu penyelesaian yang solutif. Dalam hal ini itu adalah suatu kebiasaan yang sangat baik untuk mewujudkan para pelopor atau perintis dalam suatu ilmu pendidikan. 

Sebagai salah satu jalur utama perdagangan di wilayah Eropa dan negara titik temu pendidikan yang cukup diminati ini, tentu saja Belanda mempunyai banyak perbedaan antara Suku, Agama, dan Ras. Masyarakat yang ramah, sopan dan Beragamnya budaya menyebabkan Belanda menjadi negara pertemuan ilmu pengetahuan, Ide-ide dan budaya dari seluruh dunia. Secara tidak langsung karena keberagaman penduduknya hal ini akan menimbulkan suatu toleransi, karena semakin toleran masyarakat sebuah negara terhadap keberagaman maka akan semakin bebas orang untuk mengutarakan pendapatnya dan bebas berekspresi untuk mengeluarkan ide-idenya.

Negara kincir angin ini dikategorikan sebagai negara "self-service country". Ini berarti bahwa masyarakat belanda diatur untuk berusaha untuk mengatur semuanya sendiri dan ini membuat mentalitas warga yang mandiri dan patuh akan aturan. Salah satu dampak positif dari mental ini adalah masyarakat Belanda akan bersifat terbuka dan berterus terang dalam sikap dan bertingkahlaku, karena sifat ke-pluraslismenya dalam keberagam budaya akan menjadi tolak ukur orang tersebut akan sebuah negara tempat tinggalnya. Kita tentu saja tidak mau kan, jika masyarakat negara kita dipandang sebagai negara pembohong? Nah, oleh karena itulah di Belanda ini, masyarakat di sana dituntut untuk sadar akan bersifat terbuka dan berterus terang dalam berperilaku. Tentu saja masyarakat yang seperti itulah yang sangat diidam-idamkan oleh seluruh negara karena masyarakat seperti itu tentu saja akan mempunyai sifat tidak akan mudah tersinggung.

Tiger Stone
Ide dan kreativitas yang berkembang dan tumbuh dengan subur di Belanda tentu saja akan memberikan nilai dalam bidang ekonomi, "kok bisa sih ada hubungannya dengan ekonomi?" tentu saja bisa karena orang Belanda cukup kreativ dan inovatif untuk menggabungkan ide dan kreativitas, bayangkan saja dalam pembuatan sebuah jalan konblok, Belanda telah menggunakan mesin otomatis bernama “Tiger Stone” ini sebuah mesin penata konblok  yang dapat membuat jalan yang dilapisi dari bahan bata maupun konblok. Ini hanya sebagian kecil penemuan yang dilakukan oleh para mahasiswa di belanda. sehingga ini akan menjadi suatu inovasi bisnis sehingga nilai pendapatan ekonomi negara Belanda benar-benar tercapai secara optimal. Saya sangat yakin karena perpaduan masyarakat kulturalisme dan pluralism yang mempunyai sifat toleransi, terbuka dan berterus terang inilah yang membuat Belanda terdepan akan hal pendidikan maupun ekonominya. Alangkah bahagianya jika masyarakat Indonesia mempunyai sifat-sifat seperti ini dan menerapkan dikehidupan besosialisasi, Ya!! akan menjadi Negara berpendidikan tinggi, bebas berkarya, kreatif, inofatif dan kaya seperti Belanda!!! - Angga Visca N.A